Pemakaian Huruf Kapital
PEMAKAIAN
HURUF KAPITAL
1. Huruf kapital dipakai sebagai
unsur pertama kata pada awal kalimat.
Apa kabarnya hari ini?
Mereka menanam pohon di lahan kosong.
2. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama petikan langsung.
Adik bertanya, “Kapan kita berangkat?”
Bapak menasihatkan,
“Berbaktilah pada ibumu, Nak!”
“Kemarin mereka kerumahku,” kata Annisa.
Khusus untuk huruf
pertama petikan kedua tetap menggunakan huruf kecil.
“Kami tinggal di sini,” kata ibu, “sudah sekitar lima tahun”.
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci,
termasuk kata ganti untuk Tuhan dan nama agama.
Allah, Yang Mahakuasa, Yang Maha Pengasih, Tuhan Yang Maha Esa, Alkitab, Quran, Alquran, Weda, Islam, Kristen.
Tuhan akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau
beri rahmat.
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama
orang.
Mahaputra Yamin,
Sultan Hasanuddin, Raden Ajeng Kartini, Haji Agus
Salim, Imam Syafii, Nabi Ibrahim.
Huruf kapital tidak
dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar, kehormatan, keturunan,
dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Misalnya:
Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
Tahun ini dia pergi naik haji.
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang
dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik,
Perdana Menteri Nehru, Profesor Supomo,
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara,
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gubernur Jawa Tengah.
Huruf kapital tidak
dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak
diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Siapakah gubernur
yang baru dilantik itu?
Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal.
6. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
Amir Hamzah, Dewi Sartika, Wage Rudolf Supratman, Halim Perdanakusumah.
Huruf kapital tidak
dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau
satuan ukuran.
Misalnya:
mesin diesel,
10 volt, 5 ampere
7. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Indonesia, suku Sunda, bahasa Inggris
Huruf kapital tidak
dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang
dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya:
mengindonesiakan kata asing
keinggris-inggrisan
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya:
tahun Hijriah, tarikh Masehi, bulan Agustus,
bulan Syawal, hari Jumat, hari Galungan, hari Lebaran,
hari Natal, Perang Candu, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Perang Dunia II.
Huruf kapital tidak
dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai
nama.
Misalnya:
Soekarno dan Hatta
memproklamasikan kemerdekaan
bangsanya.
Perlombaan senjata
membawa resiko pecahnya perang dunia.
9. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
Asia Tenggara, Banyuwangi, Bukit Barisan, Cirebon, Danau Toba, Dataran Tinggi Dieng, Gunung Semeru, Jalan Diponegoro, Jazirah Arab, Kali Brantas, Lembah Baliem, Ngarai Sianok, Pegunungan Jayawijaya, Selat Lombok, Tanjung Harapan, Teluk Benggala, Terusan Suez.
Nama
kota yang mengikuti produk khas daerah
dan karya seni
ditulis dengan huruf kapital.
Contoh
:
asinan
Bogor; gudeg Yogya;
batik
Yogyakarta; ketoprak
Mataram; legong Bali; langgam Jawa; ukiran Jepara
Huruf kapital tidak
dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama
diri.
Misalnya:
berlayar ke teluk, mandi di kali, menyeberabangi selat,
pergi ke arah tenggara
Huruf kapital tidak
dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis.
Misalnya:
garam inggris, gula jawa, kacang bogor,
pisang ambon
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta
nama dokumen resmi, kecuali kata seperti
dan.
Misalnya:
Republik Indonesia; Majelis Permusyawaratan Rakyat; Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;;
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1972.
Huruf kapital tidak
dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama negara, lembaga pemerintah
dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
Misalnya:
Menjadi sebuah republik, kerja sama antara pemerintah dan rakyat, menurut undang-undang yang berlaku.
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan,
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, Undang-Undang Dasar Repulik Indonesia, Rancangan Undang-Undang Kepegawaian Republik Indonesia
12.Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama
buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke,
dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca
buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
Dia adalah agen
surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyelesaikan
makalah “Asas-Asas Hukum Perdata”.
13.Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Misalnya:
Dr. Suyatno; Supomo, M.A.;
Abdul Azis, S.E.; Abdullah, S.H.; Anwar Sahid, S.S.; Prof. Basuki;
Slamet, S.Pd.
Tn. Waluyo; Ny. Mahmudah;
14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik,
dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya:
“Kapan Bapak berangkat?” tanya Harto.
Adik bertanya, “Itu
apa, Bu?”
Surat Saudara sudah saya terima.
“Silakan duduk, Dik!” kata Ucok.
Mereka pergi ke
rumah Pak Camat.
Para ibu mengunjungi
Ibu Hasan.
Huruf kapital tidak
dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak
dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.
Misalnya:
Kita semua harus
menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
15.Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama kata ganti Anda.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Surat Anda telah kami terima.
Komentar